Kemaren aku dan poni ke pasar baru, akhirnya niat ngejahit jas terlaksana juga di hari libur nyepi ini. Ada 3 toko yang jadi kandidat, Tonnico, Gaya internasional dan Hiro. Dan akhirnya pilihan jatuh ke Tonnico, karena harganya lebih murah, terlihat profesional and ndak mau menjerumuskan pelanggan. Tonnico ini rekomendasi dari temenku, namanya Dian yang keluarganya udah turun temurun langganan di toko ini.
Di tonnico, kami dilayani oleh pegawai india, ada 2 jenis ongkos jahit: Rp. 600 rb utk jahit biasa, Rp. 800 rb utk jahitan yang bagus. Awalnya bahan yang kami bawa dicek dulu, dengan cara dilihat (kilapnya), diraba (teksturnya), dicium (bau benangnya), and ternyata bahan yang kami bawa termasuk bahan wool yang eksklusif, bagus, (katanya loh...kita mah ge-er aja).
Dari hasil penelusuran, ada beberapa tipe bahan untuk jas pengantin pria tapi yang paling baik adalah bahan wol karena bahan ini agak berat sehingga jatuhnya rapi, tidak mudah berkerut, bahannya lembut dan enal dipakai. Selain itu, tipis dan tidak panas, jadi cocok dengan iklim Indonesia yang puanass (apalagi klo disorot panasnya lampu video), ditambah lagi bebebku yang cepet keringetan (ndak lucu kan klo pengantin keringetan).
Tapi kendalanya, karena bahannya wool, maka benangnya harus benang wool juga spy kain tidak cepat robek dan harus jahit khusus supaya lengketnya bagus dan jas tidak bergelembung setelah didry clean.
”Wah, klo bahannya begini, ndak bisa pakai ongkos jahit yang biasa, kami ndak berani, harus pakai teknik jahit yang bagus, daripada kami nanti dikomplain.” kata si india.
Oalah, setelah dipikir-pikir, daripada hal-hal diatas terjadi, n kami maunya itu jas masi bisa dipake ampe 80 tahun lagi, akhirnya kami setuju.
Akhirnya, kami dapet harga: Rp. 1.250.000 meliputi Ongkos jahit 1 stel jas, rompi, dasi, sapu tangan, kancing. Untuk bahan yang kami beli sendiri cuma bahan jas, selain itu dari Tonnico...
Thank You God, Thank u Tonnico, Thank u Dian (yang dah kasi rekomendasi..)
